9 September 2011

Si Laba laba


Hari masih pagi, semalaman hujan turun dengan lebat. Tanah jadi basah, daun daun dan ranting ranting basah, genting serta atap rumbia juga basah. Air yang menyirami bumi membuat semua tanaman jadi segar, para petani senang hatinya.
Disebuah musholla sudut dinding dapur diatas meja makan dekat atap didalam rumah petani tinggallah keluarga laba laba, sarangnya yang terbuat dari serat halus dianyam rapi oleh ibu laba laba. Anak laba laba yang seirng dipanggil laba kecil, memperhatikan ibunya yang sedang memperkuat rumah mereka dengan memberikan rangkapan serat, pada anyaman sarang tempat tinggal mereka.
"Ibu kapan selesai memperkuat rumah kita? " tanya laba kecil kepada ibunya, karena sudah seharian ibunya bekerja dan belum berisitirahat. "Saya sudah lapar, seharian ini belum makan, nyamuk yang nyangkut dua hari yang lalu sudah habis kemarin. Ibu carikan makanan bu!" Pinta laba kecil.
"Sebentar lagi nak, rumah kita harus kuat sebelum hujan reda. Karena hujan yang deras ini akan membuka sarang rayap, dan rayap yang sudah berubah menjadi laron akan akan beterbangan mencari cahaya, biasanya akan ada dua atau tiga laron yang tersangkut disini, itulah sebabnya rumah kita ibu perkuat." Ibu laba laba menjawab sambil menjelaskan kenapa rumahnya harus diperkuat, karena rumah mereka sekaligus tempat mencari makan, alat menjaring mangsa.
Dipojok dinding bawah meja makan terdapat lobang, disitulah keluarga tikus tinggal. Tikusnya gemuk gemuk karna mereka sering makan hasil curian. Saat siempunya makanan teledor, menaruh makanan diatas meja tanpa ditutup, begitu ditinggal sebentar, langsung sitikus dengan cepat mencuri sepotong lauk dan masuk ke sarangnya.
Melihat kelakuan tikus, laba kecil merengek kepada ibunya: "Ibu...kenapa tidak seperti tikus, mereka ngambil makanan diatas meja!
Saya lapar bu...." Ibu laba laba berhenti sejenak dan menjawab:"Tidak nak, itu namanya mencuri. Ayah Ibu dan Kakek kita berpesan : Lebih baik lapar daripada mencuri. Itu dosa ! Kita laba laba diberi Tuhan kemampuan membuat rumah untuk menjaring makanan pemberian Tuhan. Saratnya sabar menunggu".
Tiba tiba " Ciiiit tt t! Bug ! Aduh. Terdengar erangan si tikus. Malang bagi si tikus saat dia hendak mencuri makanan diatas meja yang kedua kalinya, siempunya rumah memergoki, dia mengambil pemukul dan langsung memukul si tikus tepat kena kepalanya. sambil menjerit sitikus lari masuk lobang.
Laba kecil berlari memeluk ibunya terkejut melihat peristiwa itu. Hujan reda, langit biru jernih, matahari pagi bersinar cerah. laron keluar dari liangnya terbang keatas mencari cahaya. Seekor laron yang terbang ke pojok dinding nyangkut dirumah laba laba. "betul kata ibu "kata si laba kecil "Tuhan mengirim makanan, asal kita bekerja dengan benar dan sabar".

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code